Paus Benediktus melakukan kunjungan paling penting ke daerah Timur Tengah pada Senin (10/5) ini. Paus mengunjungi ke Israel dan Palestina dalam rangka mendukung perdamaian antara kedua negara tersebut.
Setelah sebelumnya mengunjungi Yordania selama tiga hari, Paus menuju ke Israel. Dia mengharapkan kunjungannya ke Yordania dapat mempererat hubungan antara Islam dan Kristen di Negara tersebut, selain itu dengan kunjungannya ini dia berharap bisa menghapus kemarahan yang disebabkan kuliah yang diberikannya pada tahun 2006 lalu, kuliah yang disampaikannya membuat Islam seperti sebuah ancaman.
Setelah bertemu dengan Raja Yordania, Raja Abdullah, Paus Benediktus berangkat ke Tel Aviv dan di sambut oleh Presiden Shimon Peres dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Selama kunjungannya di Israel dan daerah Palestina, Paus kembali menawarkan bantuan dari gereja Katolik untuk bisa melakukan segala yang diperlakukan untuk membantu proses perdamaian disana.
Pada Senin siang, Paus juga mengunjungi monument di Yerusalem Yad Vashem, sebuah memorial bagi korban Holocaust. Setelah kasus bishop yang tidak mengakui terjadinya Holocaust, hubungan Yahudi dan Katolik sempat renggang. Diharapkan dengan kunjungan Paus ke monument peringatan ini dapat menghapus apa yang pernah terjadi tersebut.
Polisi Israel melakukan pengamanan ekstra ketat pada kunjungan Paus Benediktus ini, hal yang belum pernah mereka lakukan sejak kunjungan Paus Yohanes Paulus pada tahun 2000.
Sumber : Reuters/VM